visual, auditori, kinestetik |
Bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah? Richard Bandler dan John Grinder mengungkapkan bahwa seseorang cenderung lebih sering menggunakan salah satu dari tiga kemampuan fisiknya untuk memahami dunia sekitarnya menjadi persepsi tertentu yang bermakna baginya.
Seseorang mungkin lebih cepat belajar dengan melihat apa yang terjadi (tipe visual atau melalui penglihatan), ada pula yang dengan mendengarkan (tipe auditori atau melalui pendengaran), dan lainnya melalui gerakan serta sentuhan (tipe kinestetis). ketiga tipe ini dikenal sebagai sistem V-A-K (Visual-Auditori-Kinestetik).
Seseorang yang mengenali dirinya sendiri akan lebih mudah mempelajari hal-hal baru sesuai gaya belajarnya yang dominan dengan menggunakan materi informasi yang sesuai. Seperti perilaku manusia pada umumnya, sistem V-A-K adalah satu paket yang selalu ada pada diri setiap orang dan digunakan sebagai pendukung pada kondisi khusus jika diperlukan. hanya saja, jika seseorang menggunakan metode belajar yang dikuasainya, ia akan lebih mudah menerima hal-ha baru. kecenderungan cara belajar seseorang itu diperlihatkan saat ia merasa nyaman, memberikan hasil belajar terbaiknya, dan mampu mengambil kesimpulan yang tepat.
TIPE BELAJAR
TIPE VISUAL (MELALUI PENGLIHATAN)
Mereka yang termasuk tipe ini lebih senang belajar atau menerima informasi dengan melihat atau membaca.tipe belajar visual |
Ciri-cirinya:
- Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari apa yang didengar
- Lebih senang membaca sendiri daripada dibacakan orang lain.
- senang membaca dan dapat membaca dengan cepat.
- dapat mengeja dengan baik dan dapat membayangkan kata-kata dalam pikiran.
- biasanya tidak terganggu oleh suara.
- berpenampilan rapi dan teratur.
- Lebih memilih mendemonstrasikan sesuatu daripada menjelaskan dengan kata-kata.
- Mempunyai kebiasaan mencoret-coret pada saat bercakap-cakap di telepon maupun dalam pertemuan-pertemuan.
- Lebih menyukai seni yang tidak berhubungan dengan musik.
Jika mereka berkomentar mengenai sesuatu pada saat mempelajari sesuatu, mereka cenderung berkata:
- Hal itu bisa saya lihat sekarang.
- Saya ingin tahu gambaran detailnya.
- Kelihatannya perbuatan itu benar.
- Saya bisa membayangkan betapa menderitanya Anda.
- Saya perlu menyusunnya dulu dalam sebuah skema kerja.
TIPE AUDITORI (MELALUI PENDENGARAN)
Mereka cenderung belajar atau menerima informasi dengan cara mendengar atau diterngkan secara lisan.tipe belajar auditori |
Ciri-cirinya:
- Lebih senang belajar dengan cara mendengarkan daripada membaca.
- Lebih mudah mengingat apa yang diterangkan atau didiskusikan daripada apa yang dilihat.
- Senang membaca dengan bersuara atau pada saat membaca menggerakan bibirnya.
- Mudah terganggu oleh suara-suara berisik.
- Biasanya merupakan pembicara yang cakap.
- Senang berbicara dan berdiskusi.
- Lebih menyukai musik dibandingkan dengan seni yang lain.
- Perkataan orang itu kedengarannya benar.
- Saya debngar apa yang yang kamu bilang.
- Dengarkan saya dulu.
- Sepertinya ada sesuatu yang mengatakan pada saya bahwa inilah jawabannya.
- Saya dengar Anda tidak senang atas perlakuan orang itu.
TIPE KINESTETIS (MELALUI GERAKAN ATAU SENTUHAN)
Mereka menyukai belajar atau menerima informasi dengan melakukan banyak gerakana atau sentuhan.tipe belajar kinestetik |
Mereka tidak dapat duduk denga tenang ketika belajar. Ciri-cirinya:
- Banyak bergerak sewaktu belajar dan tidak bisa diam di suatu tempat.
- Tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama.
- Ketika berbicara dengan seseorang, ia akan berdiri mendekat ke orang yang diajak berbicara.
- Ketika membaca suka menggunakan jari atau pensil sebagai penunjuk.
- Jika ingin menarik perhatian seseorang , ia akan menyentuh orang tersebut.
- Sulit mengingat ciri suatu tempat apabila tidak pernah disana.
- Menyukai bahasa isyarat atau gerak tubuh.
- Lebih menyukai seni tari dibandingkan seni lain.
- Rasanya hal itu ada benarnya.
- Saya kesulitan menangani masalah itu.
- Coba beri saya contoh konkretnya.
- Saya masih belum menemukan kepastian.
- Sepertinya kata-kata orang itu bisa saya pegang.
Sumber: Sugiarto, Iwan. (2011). Mengoptomalkan daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik dan Kreatif.Jakarta:Gramedia
No comments:
Post a Comment
Mohon berkomentar sesuai dengan Artikel yang Anda baca. Terima kasih